Minggu, 28 Juni 2009

PROFIL BKM

A. Kondisi Umum dan Geografis
Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah, memiliki Sembilan (9) dusun yang terdiri dari DusunJetak, Dusun Kadipaten, Dusun Bendungan, Dusun Nglenggong, Dusun Bulu, Dusun Geran, Dusun Ceperan, Dusun Tenongan, Dusun dan Dusun Ngelo memiliki 9 RW dan 32 RT..
Desa ini terletak di bagian barat kecamatan Selogiri, memiliki dataran dan pegunungan yang memiliki luas wilayah 508.1270 ha dengan ketinggian 250 m di atas permukaan laut beriklim tropis
Posisi Desa Jendi berbatasan dengan:
- Sebelah timur : Desa Singodutan
- Sebelah Barat : Desa Pule
- Sebelah Selatan : Desa Kepatihan dan Desa Keloran
- Sebelah Utara : Kelurahan Kaliamcar dan Desa Pule

B. Kondisi Demografis
Jumlah Penduduk Desa Jendi sebesar 6731 yang terdiri 3466 pria dan 3265 wanita. Sedangkan jumlah penduduk dewasa sebanyak 5554 yang terdiri dari 2868 pria dan 2686 wanita. Pekerjaan dan Mata pencaharian utama penduduk adalah petani, pedagang, penambang emas, industri kecil, buruh dan pegawai negeri sipil Jumlah penduduk miskin di desa ini sebesar 669.KK (2756jiwa).

C. Proses Pembentukan BKM
BKM Ngudi Mulyo dibentuk melalui Rembug Pembentukan BKM pada tanggal30 September tahun 2007 yang dihadiri oleh 79 orang. Dalam rembug tersebut dibahas dan disepakati Visi, Misi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar BKM dan anggota BKM. Visi BKM Ngudi Mulyo adalah ;
“ Mengembangkan Potensi Desa Untuk Mewujudkan Desa Yang Sejahtera dan Bermoral ”
Sedangkan Misinya adalah :

1. Pengembangan usaha kecil sebagai upaya peningkatan pendapatan warga miskin,
2. Mendorong dan membantu masyarakat miskin dalam bidang pendidikan sebagai upaya mencerdaskan masyarakat,
3. Menanggulangi kekurangan gizi bagi balita dan ibu hamil,
4. Membangun dan melestarikan sarana dan prasarana dalam upaya menunjang peningkatan ekonomi rakyat,
5. Memelihara lingkungan hidup sebagai salah satu upaya untuk memasyarakatkan pola hidup sehat,
6. Membangun dan memelihara kemitraan dengan pihak lain.
Dalam rembug tersebut juga terpilih 13 orang sebagai anggota Pimpinan Kolektif BKM yang terdiri dari 10 pria dan 3 wanita dengan profesi dan latar belakang antara lain PNS (Guru), Pedagang, Petani dan Wira Usaha

Koordinator BKM dipilih melalui voting tertutup oleh para anggota BKM terpilih secara periodic (bergantian) karena setiap anggota BKM memiliki peluang yang sama sebagai Koordinator BKM. Saat ini Koordinator BKM dipegang oleh Untung Suparmin BKM ini diaktanotariskan pada tanggal 28 September tahun 2005 dengan nomor Akta 105/War/2005 ( Karna Mala Suti, SH. )

Daftar anggota BKM :
1. Untung Suparmin (Koordinator)
2. Sutarno
3. Tindih Rahadji
4. Sugeng M.
5. Tutik Maryana
6. Ning Budi Hastuti
7. Mariastuti
8. Subagyo
9. Kasimo
10.Wiranto
11.Daryanto
12.Sartono
13.Sutomo

  • Sekretris BKM : Suharni
    UPK : Sugeng, Sugeng Haryanto
  • UPL : Sarino
  • UPS : Dwi Hartanto


Selanjutnya BKM memfasilitasi Rembug Penyepakatan dan Penetapan Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) untuk masa berlaku 3 tahun dan Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis) untuk jangka waktu satu tahunan. Adapun PJM Pronangkis disepakati pada tanggal 30 bulan September tahun 2007.

D. Tridaya berorientasi IPM-MDGs dan Perkembangan KSM

Jumlah KSM terbentuk di Desa Jendi hingga tahun 2008 secara keseluruhan sebanyak 149 KSM dengan jumlah anggota sebanyak 972 orang yang terdiri dari 619 pria dan 353 wanita.
Dana BLM yang dialokasikan dan telah didistribusikan di desa/kelurahan ini sejumlah Rp 562.500.000,-

E. Perkembangan BKM
Dalam penanggulangan kemiskinan, perkembangan BKM dapat ditinjau secara internal maupun secara eksternal. Secara internal BKM dilihat dari fasilitasi dalam proses pemberdayaan masyarakat, sedangkan secara eksternal BKM dilihat pembangunan jaringan dengan pemerintah stake holders, dan kelompok peduli

E.1. Transparansi dan Akuntabilitas
BKM telah melaksanakan rembug tahunan dalam rangka pertanggungjawaban kinerja dan pelaksanaan amanah PJM Pronangkis kepada masyarakat secara rutin. LPJ BKM terakhir dilaksanakan pada tanggal 30 bulan April tahun 2009 Dalam LPJ tersebut juga membacakan hasil audit dari auditor independent dengan kesimpulan penilaian wajar tanpa pengecualian. Hasil Audit juga dibacakan dalam Rembug warga tahunan. Papan Pengumuman dipasang di berbagai titik untuk memudahkan control masyarakat, yang terletak di tempat-tempat strategis di masing-masing dusun. Pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat juga diinformasikan kepada Pemerintah Daerah dengan menyampaikan laporan rutin melalui Lurah/Kades dan PJOK Kecamatan. Bentuk lain transparansi dan akuntabilitas yang dilakukan oleh BKM adalah :

  • Papan informasi di setiap RT (32 RT)
  • Media Warga Dwi Mingguan
  • Media blogspot (http//bkmngudimulyo.blogspot.com)
  • Rapat RT
  • Kotak saran dan pengaduan

E.2. Lembaga-lembaga yang Bermitra dengan BKM
Sebagai konsekuensi dari Organisasi Masyarakat Warga (Civil Society), BKM selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan/desa juga melakukan kegiatan pembangunan jaringan melalui kegiatan kemitraan. Chanelling yang bermaksud untuk membagi peran (share) dalam penanggulangan kemiskinan telah dilakukan oleh BKM antara lain dalam kegiatan :Pelatihan dan pengembangan produksi air RO bermitra dengan PT Nasa Jogjakarta. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Maret .hingga tanggal 14 April 2008.selain itu BKM juga bermitra dengan lembaga/dinas Pekerjaan Umum dan Wanperla dalam hal Pelaksanaan PAKET P2KP.
Data Kemitraan BKM :

  • Dinas PU, Pembangunan sarana infrastruktur jalan putar Desa
  • Dinas Wanperla, Ternak gaduhan
  • Dinas LHKP, Penanganan Limbah Tambang Emas
  • Dinas Kesehatan dan Puskesmas, Penanggulangan wabah Flu burung
  • Dinas Pendidikan, Beasiswa
  • PT Nasa Yogyakarta, Pengembangan produksi air RO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar